Kamis, 25 November 2010

Selamat Datang Roket Militer Lokal


Pelucur roket R-Han 122. (Foto: Berita HanKam)

22 November 2010 -- Dr Soewarto Hardhienata meninggalkan Pusat Latihan Tempur TNI di Baturaja, Palembang, pukul 13.30 WIB, dua pekan silam dengan hati lega. Setengah jam sebelumnya, empat roket yang menjadi proyek gabungan beberapa lembaga penting, termasuk Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), tempatnya bekerja sebagai Deputi Kepala Bidang Teknologi Dirgantara, kembali sukses diuji coba.

Roket-roket berjangkauan 14 kilometer dan berdiameter 12,2 sentimeter itu semuanya bisa diluncurkan dan mengenai sasaran pada akhir pekan itu. Keberhasilan ini tidak hanya membuat
Pelucur roket R-Han 122. (Foto: Berita HanKam)

proyek semakin mencorong di depan anggota kabinet yang hadir, termasuk Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro serta Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata, tapi juga menjadi tonggak penting.

"Ini untuk pertama kalinya roket Lapan diberi hulu ledak," kata Soewarto. Sebelumnya, roket-roket buatan Lapan cenderung hanya untuk kepentingan riset. Belum ada roket yang benar-benar dimanfaatkan. Setelah sukses uji coba mutakhir itu, Kementerian Pertahanan pun mengumumkan akan memasang roket bernama R-Han 122 di kapal-kapal tempur Indonesia dan ditargetkan pada 2014 sudah diproduksi 500 buah.

Proyek pembuatan roket ini relatif cepat, hanya sekitar tiga tahun. "Ini proyek kolaborasi, jadi cepat," kata Dr Timbul Siahaan, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pertahanan di Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan.

Beberapa lembaga negara memang sudah memiliki teknologinya. Lapan memiliki teknologi roket, Pindad sudah puluhan tahun berpengalaman di bidang pembuatan hulu ledak, serta PT Dirgantara Indonesia memiliki fasilitas dan berpengalaman membuat torpedo. Semuanya bergabung. "Kalau dari awal (penelitian sendiri), tidak akan cukup waktunya," kata Timbul.

Roket R-Han 122-yang berarti roket pertahanan berdiameter 122 milimeter-merupakan turunan roket Lapan RX-120. Roket Lapan ini sedikit diperbesar dengan alasan sederhana. "Kalau di militer ada standar roket 122," kata Soewarto. Salah satu roket seukuran yang digunakan Indonesia adalah roket yang diluncurkan dari RM-70 Grad, peluncur roket buatan Republik Cek0.

Dalam dunia militer, roket seukuran ini disebut roket artileri karena fungsinya persis seperti meriam: menyapu pasukan musuh. Di "kelas" berikutnya, roket jarak menengah dan antarbenua. Sejumlah negara-di Asia bukan hanya Jepang, India, atau Cina, melainkan juga Iran dan Korea Utara-sudah mampu memproduksi roket berjangkauan ratusan kilometer. Indonesia saat ini sedang dalam taraf pengembangan dan targetnya pada 2014 sudah memproduksi roket jarak jauh yang tidak hanya bisa membawa bom ke benua lain, tapi juga satelit ke antariksa (baca "Empat Tahun Lagi").

Roket R-Han 122 tidak memiliki kendali sendiri dan tanpa sistem navigasi. Untuk mengarahkannya, personel yang meluncurkan harus menghitung sudut peluncuran. Akurasinya juga bukan titik, melainkan area dengan radius sekitar 500 meter. Saat terbang, roket akan meluncur sambil berguling. Ini membuat jangkauan roket makin jauh dan terarah.

Dengan sistem ini, roket R-Han 122 menjalani uji coba cukup lama. Tahap awal, setelah desain, seperti biasa uji coba di darat untuk menguji sistem pendorongnya. Baru kemudian dilakukan uji coba peluncuran yang sesungguhnya. "Sekitar 25 kali uji coba peluncuran," kata Soewarto, "semuanya sukses."

Uji coba itu dijalankan di Pameungpeuk dekat Garut, Lumajang di Jawa Timur, serta Baturaja, Palembang. Saat uji coba di Pameungpeuk dan Lumajang, roket diluncurkan ke arah laut. Sayang sekali, saat uji coba di Lumajang, ada kecelakaan meski bukan oleh roket R-Han 122. Kecelakaan itu mencederai dua warga yang berada di gubuk sekitar lapangan peluncuran. "Kalau roket ini (R-Han 122), tidak ada masalah," kata Soewarto.

Uji coba berikutnya dilakukan di Baturaja, Palembang. Sebagai roket artileri, roket akan diisi peledak betulan. Uji coba mesti dilakukan dengan sasaran darat. "Karena harus menguji hulu ledak, tidak bisa di laut," kata Soewarto. Mereka memilih Baturaja karena tempatnya luas, 23 ribu hektare, sehingga relatif aman jika ada masalah. Uji coba ini juga sukses.

Tapi tim ini tidak puas dengan jangkauan hanya 14 kilometer. Tim sudah mengembangkan R-Han 122 dengan jangkauan 23 kilometer, hampir dua kilometer lebih jauh dari roket RM-70 Grad. Jangkauan lebih jauh ini dicapai dengan cara sederhana: bahan bakar diperpanjang. Dalam versi sekarang, bahan bakar memiliki panjang satu meter. Dalam versi selanjutnya, panjangnya sampai dua meter. Versi lebih panjang ini sudah diuji coba di darat. "Akan segera diuji coba terbang dalam waktu dekat ini," kata Soewarto.

Proyek lain juga sudah menunggu. "Kita sedang mengembangkan R-Han 200," kata Siahaan. Roket sebesar itu, menurut Soewarto, mampu menjangkau sekitar 40 kilometer.

Meski menjadi bagian penting dalam proyek R-Han 122 atau R-Han 200 menaikkan gengsi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), konsentrasi utama lembaga para ahli roket ini adalah membuat roket yang bisa mengirim satelit ke antariksa. Target Lapan pada 2014: bisa memproduksi roket bernama RPS-01 untuk mengirim satelit. "Sejauh ini tahap-tahap (ke arah sana) berlangsung baik," kata Dr Soewarto Hardhienata, Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Lapan.

Roket itu terdiri atas empat tingkat. Tingkat teratas roket RX-320 yang sudah diproduksi dan sukses diuji coba Lapan. Tiga tingkat di bawahnya semula direncanakan terdiri atas RX-420 semua plus dua roket pendorong (booster) di kiri-kanan. RX-420 sudah sukses diuji coba sejak tahun lalu dan menjadi roket terbesar buatan Indonesia.

Tapi sejumlah perhitungan membuat Lapan kemudian mencoba menghilangkan sepasang booster itu. Salah satu alasannya: kerumitan perhitungan. Jika tenaga dua roket itu tidak benar-benar sama, arah luncuran bisa kacau, bisa melenceng. Sebagai gantinya, roket tingkat pertama tidak lagi berdiameter 420 milimeter, tapi diperbesar menjadi 550 milimeter. "Bulan depan ini uji statis RX 550 di Pameungpeuk (dekat Garut)," kata Soewarto.

Ini kemajuan mengingat, sejak 1960-an sampai 2006, Lapan seperti berhenti membuat roket. Mereka berkonsentrasi pada urusan seperti pengindraan jarak jauh. Selama empat dekade itu teknologi roket Indonesia berhenti pada diameter 250 milimeter.

Selain mampu membawa satelit, roket empat tingkat berjangkauan hampir 400 kilometer itu bisa diubah menjadi roket militer. "Muatannya bisa diganti hulu ledak," kata Soewarto.
Readmore »»  

Minggu, 10 Oktober 2010

Indonesia mulai Belanja Alutsista besar-besaran


Akhirnya indonesia mulai kehilangan kesabaran, karena terus menerus dipameri kekuatan militer negara tetangga yg terus menerus melecehkan kedaulatan Indonesia.

Rencana kedatangan alutsista TNI 2010-2014 dengan anggaran pembelian US$ 15 Milyar aatau kira-kira Rp.150 Trilyun,-
Renstra TNI 2010-2014 memberikan nuansa pelangi terhadap komparasi alutsista yang akan diperbaharui yaitu adanya diversifikasi terhadap jenis alutsista produksi dalam negeri , dari Rusia, China dan Amerika Serikat. Setidaknya itu yang mengemuka dalam statement yang dikemukakan Panglima TNI Jendral Djoko Santoso dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI di Jakarta kemarin.

Dalam rencana strategis itu diungkapkan bahwa TNI akan memenuhi kebutuhan armada kapal perang dengan memesan 35 Kapal Cepat Rudal Trimaran ukuran 60 meter, 40 Kapal Patroli Cepat Rudal ukuran 40 meter dan 15 Korvet semuanya produksi dalam negeri. Sementara 2 kapal selam kelas Kilo dari Rusia dipastikan hadir tahun 2013.

Untuk Kapal Cepat Rudal Trimaran dan Patroli Cepat adalah produksi swasta nasional, masing-masing akan dilengkapi sepasang rudal buatan China dan Rusia, sementara Korvet adalah produksi PT PAL Indonesia, demikian diungkapkan Jendral Djoko Santoso.

Angkatan Udara Indonesia akan diperkuat dengan pembelian 22 F16 CD dari Amerika Serikat dan 12 pesawat angkut Hercules. Saat ini TNI AU memiliki 10 F16 AB dan 38 Hercules berbagai seri.

Beberapa minggu yang lalu Jet tempur SU27 dari Rusia tiba di PangkalanAU Makassar. Dengan kedatangan 3 penempur Sukhoi itu, TNI AU memiliki 10 Sukhoi dan merencanakan akan terus menambah pesawat empur jenis ini sampai mencapai 48 buah ( 4 skuadron).

Yang menarik dari renstra TNI ini adalah adanya pergelaran rudal produksi dalam negeri yang mampu menjangkau jarak tembak sampai 300 km dan sekaligus mengubah konsep hankam TNI dari defensif murni menjadi pre emptive strike. Menurut pengamat militer Jales Primowardhani perubahan konsep ini dipicu oleh keangkuhan Malaysia yang mengganggu teritori Indonesia terutama perairan Ambalat. Ini yang membuat petinggi TNI dan bahkan Presiden SBY merasa gerah dan kemudian mempersiapkan arsenal berbagai jenis untuk mengantisipasi kondisi terburuk, katanya.

TNI memang sedang mempersiapkan diri, memperbaharui alutsistanya. Lihat saja di kalimantan, Kodam dimekarkan menjadi 2 dengan menambah kekuatan pasukan secara besar-besaran sampai mencapai 30 ribu, pembentukan 8 batalyon infantri, 6 batalyon kavaleri, 4 batalyon artileri dan 4 batalyon rudal. Tarakan juga menjadi home base bagi 16 pesawat tempur Super Tucano disamping Pontianak yang sudah eksis sengan 16 pesawat tempur Hawk.


Seorang petinggi di Kementerian Pertahanan Indonesia yang enggan disebut namanya membenarkan bahwa TNI sedang mempersiapkan kekuatannya dengan memperbesar satuan-satuannya. Marinir akan ditambah menjadi 60ribu pasukan, Kostrad sedang membangun divisi 3, Kodam-kodam menambah batalyon infanri dan mekanis. Rudal berbagai jenis sudah dan sedang dalam pesanan seperti Qw3, C-802, Yakhont, AGM Maverick. Nantinya kekuatan TNI AL bertumpu pada kekuatan 3 armada tempur dengan kekuatan 276 KRI, 12 Kapal Selam , 60 ribu marinr. TNI AU dengan 4 Skuadron Sukhoi, 3 Skuadron F16, 2 Skuadron Hawk, 1 skuadron Stucano, 1 skuadron Yak 130.



TNI AD dengan 3 divisi Kostrad, 21 Kodam dengan kekuatan pasukan mencapai 450 ribu tentara.

Rencana pembelian

  • 3 Sukhoi SU27 April 2010 (realisasi 5 sep 2010 dan 15 sep 2010)
  • 16 Super Tucano September 2010 (DICARI ALTERNATIF LAIN)
  • 8 Heli tempur MI35 Nopember 2010
  • 12 Heli tempur MI17 Oktober 2010
  • 6 Sukhoi SU30 Mei 2011
  • 6 Hercules Desember 2010
  • 8 Kapal Cepat Rudal Ctmaran Nopember 2010
  • 6 Hercules Nopember 2011
  • 22 F16 CD Oktober 2011 - Juni 2012
  • 12 Kapal Cepat Rudal Ctmaran Desember 2011
  • 4 Korvet PAL Juni - Okt 2011
  • 16 Yak 130 April 2013
  • 10 Sukhoi SU27/30 Nopember 2013
  • 2 Kapal Selam Kilo Desember 2013
  • 20 Kapal Patroli Cepat Rudal Jan - Des 2011
  • 80 Rudal Lapan Juni - Okt 2010
  • 12 Korvet PAL Jan 2012- Des 2013
  • 5 Batteray S300 Mei 2013
  • 2 Kapal Selam U214 Okt 2014
  • 10 Sukhoi SU35 Agustus 2014
  • 200 Rudal Lapan Feb - Sep 2011
Readmore »»  

Jumat, 08 Oktober 2010

Perang Kashmir II : India vs Pakistan (1965)

India & Pakistan adalah 2 negara bersebelahan yang terletak di wilayah Asia Selatan. Karena sama-sama memiliki wilayah luas serta SDM & SDA melimpah, kedua negara tersebut dianggap sebagai calon negara yang bakal berpengaruh besar bagi dunia, terutama India yang belakangan ini digadang-gadang sebagai calon superpower di Asia bersama Cina. Sayang, kelebihan serta ambisi yang dimiliki kedua negara tersebut sering memancing keduanya untuk saling bersaing & berkonflik. Salah satu dari sekian banyak konflik tersebut adalah Perang India-Pakistan tahun 1965.

Perang India-Pakistan tahun 1965 - sesuai namanya - adalah perang antara India & Pakistan yang terjadi pada tahun 1965. Karena perang tersebut berawal di wilayah Kashmir, maka perang tersebut dikenal juga sebagai Perang Kashmir Ke-2. Pada awalnya perang terjadi ketika Pakistan pada bulan Agustus 1965 menyerang wilayah Kashmir milik India, namun serangan tersebut berhasil dipukul mundur oleh India. Perang akhirnya berakhir melalui gencatan senjata pada tanggal 23 September yang difasilitasi oleh PBB melalui negara-negara superpower. Meskipun hanya berlangsung sebentar, jumlah korban tewas dari kedua belah pihak mencapai 6.000 orang lebih ditambah hilangnya ratusan pesawat udara & kendaraan lapis baja.

Latar Belakang

1. Sengketa atas Tanah Kashmir

Bicara soal konflik India-Pakistan, mau tidak mau kita harus bicara juga soal Kashmir. Kashmir adalah nama daerah yang terletak di Asia, tepatnya di sebelah barat laut India & timur laut Pakistan. Secara demografis, wilayah tersebut berpenduduk 10 juta jiwa lebih di mana mayoritas penduduknya menganut agama Islam. Sekarang, wilayah Kashmir terbagi menjadi bagian dari 3 negara : India, Pakistan, & sebagian kecilnya Cina.

Tahun 1947, Inggris memutuskan untuk memerdekakan wilayah koloninya, Kekaisaran India, sambil membaginya menjadi 2 wilayah berbeda : Dominion Pakistan di barat yang didominasi Islam & Persatuan India di timur yang mayoritasnya Hindu. Dalam pembagian itu, wilayah Kashmir diberi kebebasan apakah mau bergabung ke salah satu negara atau memerdekakan diri.

Bulan Oktober 1947, terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh milisi-milisi muslim di Kashmir Barat & suku-suku dari Pakistan. Pemberontakan tersebut lalu direspon dengan pengiriman pasukan India ke sejumlah wilayah Kashmir atas permintaan Maharaja Hari Singh. Pakistan yang melihat bahwa pengiriman pasukan India merupakan bentuk intervensi militer akhirnya ikut serta mengirimkan pasukannya ke Kashmir & meletuslah Perang Kashmir Pertama. Perang akhirnya berakhir pada akhir tahun 1948 dengan difasilitasi PBB, namun waktu menunjukkan bahwa perang tersebut hanyalah permulaan dari rentetan konflik antara India & Pakistan atas tanah Kashmir...

Peta Lokasi
2. Sengketa di Wilayah Perbatasan

Selain wilayah Kashmir, Pakistan & India juga bersengketa seputar wilayah lain di perbatasan, salah satunya daerah Rann of Kutch yang saat itu merupakan bagian dari Gujarat, India. Konflik terbuka atas wilayah tersebut akhirnya meletus pada bulan Maret 1965 setelah India mengklaim Pakistan melakukan provokasi terlebih dahulu.

Konflik atas wilayah Rann of Kutch berakhir pada bulan Juni 1965 melalui perundingan yang difasilitasi PM Inggris, Harold Wilson. Dalam perundingan itu, Pakistan mendapat wilayah bagian dari Rann of Kutch sebesar 900 km persegi. Jumlah tersebut jauh dari klaim Pakistan di mana mereka merasa berhak atas wilayah Rann of Kutch seluas 9.100 km persegi. Meskipun demikian, Pakistan menganggap militer mereka berhasil karena pasca perang, Pakistan mendapatkan sebagian wilayah yang sebelumnya dimiliki India.


3. Klaim Superioritas Pakistan atas India


Tentara India dalam perang Cina-India tahun 1962.

Tahun 1962, terjadi perang antara Cina melawan India yang berakhir dengan kemenangan Cina. Kekalahan India membuat Pakistan beranggapan bahwa India bisa dikalahkan melalui serangan-serangan cepat. Pakistan juga menganggap bahwa mayoritas rakyat Kashmir tidak menyukai pemerintah India & gerakan perlawanan bisa digerakkan hanya dengan melakukan sejumlah aksi sabotase di Kashmir. Lebih lanjut, Pakistan merasa bahwa tentaranya lebih tangguh daripada India meskipun secara personil Pakistan kalah jumlah karena Pakistan berasumsi 1 orang tentara mereka bisa mengalahkan 4 tentara India.

Dilihat dari dukungan internasional, Pakistan sejak permulaan perang juga mendapat dukungan banyak negara seperti Cina & negara-negara berpenduduk mayoritas muslim (termasuk Indonesia). Situasi berbeda terjadi di pihak India yang menganut paham non blok karena negara-negara anggota gerakan non blok hanya menunjukkan sedikit dukungan terhadap India. Uni Soviet & AS sebagai pihak-pihak superpower sendiri bersikap netral saat perang terjadi.

Berjalannya Perang

Tanggal 5 Agustus 1965 di bawah kode sandi Operasi Gibraltar, antara 26.000 - 35.000 tentara Pakistan yang berpakaian seperti penduduk lokal Kashmir menerobos Garis Kontrol menuju sejumlah area dalam Kashmir. Tujuan dari operasi militer tersebut adalah untuk menyabotase sejumlah titik penting di wilayah Kashmir milik India. Pakistan berharap hal tersebut bisa memancing rakyat Kashmir untuk memberontak melawan India.

Perkiraan Pakistan tentang rakyat Kashmir nyatanya tidak terbukti. Justru rakyat Kashmir memberitahu otoritas India di sana mengenai akitivitas tentara-tentara Pakistan yang menyamar. Informasi tersebut lalu direspon dengan pengiriman tentara India ke wilayah perbatasan di selatan pada tanggal 15 Agustus. Akibatnya, Pakistan tidak bisa mengirim pasukan bantuan ke Kashmir karena harus menahan pergerakan pasukan India di selatan.

Sekelompok tentara Pakistan sedang mengoperasikan meriam anti udara.

Tanggal 1 September 1965, Pakistan melancarkan serangan balik di bawah kode sandi Operasi Hantaman Besar (Operation Grand Slam) ke kota Akhmoor yang terletak di barat laut Jammu, India. Tujuan dari operasi tersebut adalah memutus komunikasi & jalur logistik pasukan India ke Kashmir karena posisi strategis kota tersebut. Dalam penyerbuan itu, Pakistan mengerahkan personil dalam jumlah besar yang didukung tank-tank. Pasukan Pakistan dengan mudah mengalahkan pasukan India yang saat itu kalah kekuatan & persiapan.

India membalas serangan Pakistan tersebut dengan serangan udara yang dibalas sehari kemudian oleh pasukan udara Pakistan. Perang akhirnya menjalar ke daerah Punjab sehingga Pakistan terpaksa mengalihkan pasukannya ke wilayah tersebut & Operasi Hantaman Besar berakhir dengan kegagalan. Sejumlah pengamat militer Pakistan menyalahkan Jenderal Ayub Khan atas gagalnya operasi militer tersebut karena melakukan pergantian komandan operasi militer di tengah-tengah perang sehingga pasukan India di Akhnoor bisa menata ulang pasukannya untuk kemudian menahan laju pasukan Pakistan.

Kegagalan Operasi Hantaman Besar di sisi lain menjadi titik balik perang karena sesudah itu, India berbalik menjadi pihak penyerbu. Tanggal 6 September, pasukan India menerobos perbatasan kedua negara yang kemudian menjadi permulaan perang secara resmi. Di bawah komando veteran Perang Dunia II Mayjen Passad, pasukan India menyerbu Kanal Ichogil yang menjadi batas de facto kedua negara. Penyerbuan pertama India gagal karena serangan balik besar-besaran yang dilakukan militer Pakistan, namun dalam penyerbuan kedua pasukan India berhasil melewati Kanal Ichogil sehingga mereka semakin dekat ke Lahore, salah satu kota besar Pakistan.

Tentara India sedang bergerak menuju garis pertahanan musuh.

Tanggal 8 hingga 10 September merupakan salah satu titik puncak dalam perang di mana dalam periode itu, India & pakistan terlibat dalam salah satu perang tank terbesar sejak Perang Dunia II, Pertempuran Asal Uttar. Pertempuran tersebut dimulai ketika pasukan Pakistan yang mengerahkan ratusan tank & ribuan infantrinya melakukan serangan balik ke tanah India. Serangan balik tersebut berbuah keberhasilan mereka menguasai kota Khem Karan. Khem Karan sekaligus menjadi pencapaian terjauh pasukan Pakistan di wilayah India.

Pendudukan Pakistan atas kota Khem Karan direspon India dengan melakukan serangan balik besar-besaran di wilayah Asal Uttar, Punjab. Dalam serangan balik tersebut, pasukan India yang unggul dalam jumlah personil membanjiri medan perang & mengepung pasukan Pakistan dengan formasi tapal kuda. Keberhasilan pasukan India mengepung pasukan Pakistan membuat pasukan Pakistan tidak bisa bergerak lebih jauh & terpaksa mundur.

Tank-tank Patton milik Pakistan yang sudah tidak bisa dioperasikan. Daerah tempat ditinggalkannya tank-tank tersebut kemudian dijuluki sebagai "kota Patton".

Kemenangan India dalam pertempuran Asal Uttar tidak lepas dari taktik brilian India dalam memanfaatkan kondisi medan tempur sehingga Pakistan bisa dipukul mundur meskipun Pakistan memiliki armada tank lebih besar. Akibat Pertempuran Asal Uttar, pasukan Pakistan kehilangan 100 lebih tank sehingga tempat di mana tank-tank yang masih tertinggal dikenal sebagai "kota Patton" (Patton adalah jenis tank yang banyak dipakai pasukan Pakistan dalam perang). Meskipun demikian, pasukan India tetap gagal menguasai kembali kota Khem Karan yang diduduki pasukan Pakistan.

Hingga pertengahan bulan September 1965, perang antara kedua negara masih tetap berlangsung di mana masing-masing pihak saling menguasai wilayah teritorial lawannya. Perang India-Pakistan tahun 1965 juga menjadi arena perang pertama di mana pasukan udara kedua negara unjuk gigi. Pesawat-pesawat tempur India kebanyakan merupakan buatan Uni Soviet & Eropa seperti MiG-21, Hawker HUnter, serta EE Canberra. Di lain pihak, pesawat Pakistan kebanyakan merupakan buatan AS di mana beberapa di antaranya adalah F-86 Sabre & F-104 Starfighter. Secara kuantitas, pasukan udara India mengungguli pasukan Pakistan di mana perbandingan jumlah pesawat tempur antara keduanya adalah 5 : 1.


Pesawat F-86 Sabre milik Pakistan.

Gencatan Senjata & Pasca Perang

Perang India-Pakistan tahun 1965 akhirnya berakhir pada tanggal 22 September setelah AS & Uni Soviet berhasil melobi keduanya untuk berunding di Tashkent. Menjelang gencatan senjata, India berada dalam posisi unggul di mana India sedang menguasai sekitar 700 km persegi wilayah teritorial Pakistan, sementara Pakistan hanya menguasai sekitar 200 km persegi wilayah teritorial India. Perundingan antara keduanya berhasil melahirkan perjanjian damai yang dikenal sebagai Perjanjian tashkent & sehari kemudian, perang secara resmi berakhir.

Suasana pasca perundingan yang menghasilkan Perjanjian Tashkent.

Kemauan India untuk menerima gencatan senjata meskipun sedang unggul dalam peperangan cukup menarik untuk disimak. Saat Perdana Menteri India bertanya kepada jenderalnya apakah pihaknya masih mungkin memenangan peperangan, sang jenderal menjawab bahwa sebagian besar amunisi India di garis depan sudah habis & India juga sudah kehilangan banyak tank. Jawaban dari sang jenderal kemudian diikuti keputusan sang perdana menteri untuk menerima gencatan senjata.

Jawaban dari jenderal India mengenai kerugian yang dialami pasukan India menjelang gencatan senjata belakangan diketahui merupakan hasil dari kesalahan perhitungan intelijen India. Faktanya, menjelang akhir gencatan senjata, militer India masih lebih unggul dibanding Pakistan. Mereka baru menghabiskan 14 % dari total amunisinya (Pakistan sudah menghabiskan 80 % dari persediaan total) & jumlah tank India yang masih bisa dioperasikan masih 2 kali lebih banyak dibandingkan jumlah tank milik Pakistan. Di lain pihak, Pakistan menyadari keunggulan militer India di medan perang sehingga Pakistan langsung menyetujui tawaran perundingan gencatan senjata.

Perang India-Pakistan tahun 1965 juga menjadi salah satu momentum penting dalam hubungan luar negeri Pakistan. AS yang selama ini menjadi penyuplai utama persenjataan Pakistan (dan juga India) memutuskan untuk menghentikan suplai persenjataannya ke kedua negara. AS beralasan mereka menyuplai persenjataan ke kedua negara untuk menghentikan tersebarnya paham komunisme di Asia Selatan, bukannya untuk berperang satu sama lain. Keputusan AS tersebut langsung mengundang amarah Pakistan yang menganggap AS telah mengkhianati mereka. Sejak itu, hubungan Pakistan dengan AS meregang & Pakistan mulai mendekatkan dirinya ke negara-negara Blok Timur seperti Cina & Uni Soviet.

Readmore »»  

Minggu, 03 Oktober 2010

MBT PLA (Terbaru)





China akan memproduksi MBT ( Main Battle Tank ) termodern yg memiliki kemampuan menyerang multi dimensi(target), dan kemampuan mempertahankan diri dari serangan segala arah dgn jumlah awak tank berkurang menjadi 2. Demikian di katakan oleh Mao Ming
direktur Institut Reset Kendaraan China Utara(CNVRI) saat wawancara dgn Tank and Armoured Vehicle.

Menurut Mao Ming, MBT yg termodern yg bertugas dgn PLA adalah MBT type 99 yang memiliki 3 kru. Dia mengatakan
bahwa the next generation MBT akan memiliki 2 orang kru saja, yaitu sopir dan gunner yg duduk berdampingan.

type 99 MBT

Mao Ming juga mengatakan bahwa, perubahan yg paling penting dalam generasi terbaru MBT ini adalah kemampuan memproses informasi yg lebih sempurna. Pendeteksi target di MBT ini berhubungan dgn command and attack network dgn
sistem command dan sensor jamak yg nantinya akan memberikan real time informasi penting tentang target. Juga kemampuan
menembak tank akan ditingkatkan lagi.

Disamping aiming dan launching missile langsung, MBT ini juga punya kemampuan utk membidik dan menembak indirect. Tank
ini bukan saja mampu menembak target jarak dekat dan jauh, tetapi juga target di udara. Berbicara secara umum, MBT generasi terbaru ini menkombinasikan bidikan secara langsung dan tidak langsung untuk memungkinkan melakukan serangan kemulti dimensi.
next generation MBT(artist impression)

Berbicara tentang berat tank Mao Ming mengatakan, MBT generasi terbaru ini akan lightweight dengan kapasitas kemampuan manuver strategis yg bagus untuk rapid deployment di daerah pertempuran. Sistem chassis dari MBT ini nantinya akan "general purpose" yang nantinya bisa di ganti ganti dan modularized beban sesuai dgn motif pertempuran baik itu dalam kota maupun di daerah pedalaman baik di China utara maupun selatan

Readmore »»  

OPRASI PEMBOMAN PERTAMA INDONESIA (AURI)


Pukul 05.00, roda-roda pesawat mulai merayap dan tak lama kemudian pesawat pertama—jenis Guntei—lepas landas, diterbangkan oleh Penerbang Mulyono. Pesawat kedua, sebuah Cureng, menyusul sesaat kemudian, diterbangkan oleh Penerbang Sutarjo Sigit. Yang terakhir lalu menyusul, juga sebuah Cureng, yang diterbangkan oleh Penerbang Suharnoko Harbani.

Ketiga penerbang saat itu masih tercatat sebagai Kadet Penerbang dari Sekolah Penerbang yang didirikan 15 November 1945 dengan Komandan Komodor Muda Udara Agustinus Adisucipto.

Guntei dan Cureng merupakan pesawat peninggalan Jepang dengan peralatan sederhana. Keduanya tak memiliki lampu dan radio. Ketiga penerbang waktu itu hanya dibekali dengan lampu senter untuk saling memberi isyarat, dengan cara menyorot pesawat agar diketahui oleh rekannya.

Tutup kokpit pesawat dilepas, badan dan sayap, diberi cat warna hijau militer. Sedangkan, modifikasinya terletak pada pemasangan mekanisme untuk menjatuhkan bom yang digantungkan di kedua sayapnya, masing-masing sayap dibebani sebuah bom seberat 50 kg.

Pesawat yang dikemudikan Suharnoko Harbani dilengkapi senapan mesin dengan penembak udara Kaput menyerang Ambarawa .Sedangkan, pesawat Sutardjo Sigit dibekali bom-bom bakar dan penembak udaranya Sutardjo menyerang Salatiga

Kadet penerbang Mulyono diperintahkan menyerang Semarang dengan menggunakan pesawat pengebom tukik ”Driver Bomber” Guntei berkekuatan 850 daya kuda. Pesawat berkecepatan jelajah 265 km/jam itu dibebani bom 400 kg dan dilengkapi dua senapan mesin di sayap dan sebuah dipasang dibelakang penerbang serta sebagai penembak udara Dulrachman.

Sementara itu, Kadet Penerbang Bambang Saptoadji yang menggunakan pesawat buru sergap Hayabusha dan bertugas mengawal pesawat yang diawaki Kadet Penerbang Mulyono, terpaksa dibatalkan karena pesawat yang telah dipersiapkan sejak pagi itu belum selesai diperbaiki setelah mengalami kerusakan.

Meski menghadapi kesulitan teknis karena primitifnya sarana pelepasan bom, misi bisa dikerjakan dengan baik. Bahkan Sutardjo Sigit menjatuhkan bom bom bakar dengan menggunakan kedua tangan. Untuk menghindari sergapan pesawat pemburu Belanda P-40 Kitty Hawk (Curtiss), ketiga penerbang terbang rendah di atas puncak- puncak pohon. Begitu penerbang ketiga mendarat pukul 06.20, ketiga pesawat yang baru saja menunaikan misi pengeboman tadi segera disembunyikan. Aksi pembalasan Belanda datang tak lama kemudian. Pukul 07.05 dua Kitty Hawk meraung-raung di atas Yogyakarta. Mereka menembak dengan gencar, tetapi tidak ada korban jiwa.


Aksi ketiga penerbang AU RI di atas merupakan operasi udara pertama dalam sejarah RI melawan agresor, sekaligus juga aksi balasan terhadap Belanda yang sejak tanggal 21 Juli 1947 terus menyerbu Republik dengan membabi buta.
Ada tiga efek yang ditimbulkan dari operasi udara itu. Pertama, meningkatkan semangat juang bangsa Indonesia dan menambah rasa percaya diri. Kedua, aspek diplomasi yaitu pengakuan atas keberadaan dan kedaulatan Negara Republik Indonesia di masyarakat dunia. Ketiga, aspek militer yaitu keberadaan Angkatan Udara RI diperhitungkan oleh Pemerintah Belanda.

Serangan yang dilancarkan di pagi buta itu, tidak hanya memporakporandakan kubu-kubu pertahanan Belanda, namun lebih dari itu menurunkan mental dan semangat pasukannya. Ini terbukti dengan pemadaman lampu di seluruh kota besar di Jawa Tengah pada malam hari untuk mencegah serangan udara dari pasukan Indonesia. Untuk mengembalikan semangat tempur tersebut, Belanda melancarkan serangan balasan dan tidak mengindahkan lagi aturan perang.

Pada sore harinya Belanda menembak jatuh pesawat carteran republik Indonesia dari Singapura yang sedang membawa obat-obatan PMI. akibatnya putra terbaik AU kita yaitu Komodor Muda Udara Adisucipto, Komodor Muda Udara Prof. Dr. Abdulrachman Saleh dan Opsir Muda Udara Adisumarmo yang saat itu turut serta di dalam pesawat gugur.
Readmore »»  

Sabtu, 02 Oktober 2010

Ngeper Perang Siaga di Perundingan

SEMANGAT tempur bergelora di dada Sersan Kepala Edy Musyawan. Gigi gerahamnya gemerutuk menahan amarah. Prajurit TNI Angkatan Laut itu berdiri di atas dek kapal perang KRI Rencong dengan mata menyala. Edy seakan hendak menerkam kapal perang Malaysia yang berkeliaran di sekitar Ambalat, perbatasan RI-Malaysia, di Laut Sulawesi.

"Kalau mau tempur, siap!" kata Edy sembari mengacungkan tinjunya. Ia bilang, naluri perangnya tertantang saat melihat manuver provokatif kapal perang Malaysia. Di mata Edy, kapal negara jiran itu makin lama kian kurang ajar. Sejak Kamis pekan silam, jumlah armada mereka yang lalu lalang di kawasan sengketa itu makin bertambah banyak.

Sebelumnya, hanya terlihat dua kapal perang. Kini enam kapal Kerajaan Malaysia yang berpatroli. Dengan teropong KRI K.S. Tubun, Gatra melihat armada tempur Malaysia bergerak ke wilayah Indonesia. Kapal perang Diraja Malaysia (KD) Sri Johor berada di barisan terdepan. Disusul KD Buang dan KD Kota Baharu. Mereka konvoi bersama dua kapal patroli polisi Malaysia.

Manuver tentara Diraja Malaysia itu tak dibiarkan oleh tentara Indonesia. Tiga kapal perang Indonesia --KRI Wiratno, KRI Tongkol, dan KRI Tedong Naga-- segera menghadang. KD Sri Johor putar haluan setelah berhadapan dengan KRI Tongkol dalam jarak sekitar 30 meter. Begitu juga kapal Malaysia lainnya.

Tidak terjadi pembicaraan lewat radio antara dua awal kapal perang yang berseteru itu. "Kontak radio dengan mereka? No way," ujar Komandan KRI K.S. Tubun, Letnan Kolonel I Nyoman Gede Aryawan. "Arahan dari pimpinan TNI sudah jelas, jangan diskusi di lapangan," Aryawan menegaskan. Sebelumnya, sempat terjadi perang mulut lewat radio antara KRI Rencong dan kapal perang Malaysia KD Kerambit.

Dua kapal perang itu nyaris bentrok di perairan sekitar Takat Unarang --nama resmi Karang Unarang, Sabtu dua pekan lalu. Waktu itu, KRI Rencong berpatroli mengawal pembangunan rambu suar di situ. Ternyata, di perairan itu sudah ada KD Kerambit. KRI Rencong berada di perairan Indonesia, koordinat 03.59 lintang utara (LU)-118.4 bujur timur (BT).


Sedangkan KD Kerambit berada di posisi 04.01 LU-118.05 BT. Jarak mereka tak sampai sepelemparan peluru. "Mungkin area tersebut telah diklaim pihak Malaysia sebagai wilayahnya," kata Letnan Kolonel Marsetio, Kepala Staf Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Timur.

Lewat kontak radio, awak kapal perang Malaysia menyebut KRI Rencong memasuki wilayah perairannya. KD Kerambit menyuruh KRI Rencong putar haluan. Mendengar seruan itu, KRI Rencong langsung menjawab bahwa kapal Malaysia yang justru masuk wilayah Indonesia. "Sempat terjadi adu argumen mengenai kedaulatan wilayah tersebut," kata Marsetio pula.

Setelah berulang kali KRI Rencong mengingatkan bahwa laut yang diarungi KD Kerambit adalah wilayah RI, kapal Malaysia itu putar haluan. KRI Rencong terus membuntuti kapal tersebut hingga jarak sekitar 900 meter. Melalui radio, awak kapal Malaysia berkecepatan 21 knot itu mendesak agar pembangunan suar di Takat Unarang dihentikan.

Indonesia tak menggubris permintaan Malaysia itu. Pembangunan rambu suar di Takat Unarang jalan terus. Agar para pekerja tenang, pembangunan menara suar itu ditunggui 10 personel pasukan Marinir TNI Angkatan Laut. Sampai akhir pekan lalu, pembangunan menara suar itu sudah mencapai 60%.

Meruncingnya hubungan RI-Malaysia bermula dari langkah perusahaan minyak Malaysia, Petronas, yang memberi konsesi eksplorasi kepada perusahaan Inggris-Belanda, Shell, 16 Februari lalu. Malaysia mengklaim wilayah sebelah timur laut Kalimantan Timur itu miliknya. Ia menyebut wilayah Ambalat Blok XZY berdasarkan peta yang dibuatnya pada 1979.

Indonesia menyebut blok yang sama sebagai Blok Ambalat dan Blok Ambalat Timur. Wilayah di kedua blok ini diperkirakan mengandung minyak dan gas ratusan juta barel. Di Blok Ambalat ini, Indonesia telah memberikan konsesi eksplorasi kepada ENI, perusahaan minyak Italia. Blok Ambalat Timur diberikan kepada perusahaan Amerika Serikat, Unocal. Dalam rangka mengamankan Blok Ambalat, Indonesia lantas mendirikan menara suar di Takat Unarang, masih terbilang kawasan Ambalat.

Kemudian terjadilah insiden Takat Unarang. Sebanyak 17 pekerja Indonesia ditangkap oleh awak kapal perang Malaysia KD Sri Malaka, 21 Februari lalu. Mareka baru dilepaskan setelah dijemur selama empat jam di atas geladak kapal perang KD Sri Malaka. Mendengar kabar tak sedap itu, KRI Rencong dan KRI Tongkol yang sedang berpatroli di laut Sulawesi Selatan diperintahkan meluncur menuju lokasi panas.

Lima kapal Indonesia lainnya menyusul. Kelimanya adalah KRI K.S. Tubun, KRI Nuku, KRI Singa, KRI Tedong Naga, dan KRI Wiratno. Kehadiran tujuh kapal Indonesia di kawasan Ambalat ini untuk sementara mampu mencegah gerakan kapal perang Malaysia ke wilayah Indonesia.

Namun Malaysia tidak mau diam. Sebuah pesawat pengintai ditengarai kembali melintas di wilayah udara Indonesia, Senin pekan lalu. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.00 di dekat Pulau Sebatik, Kalimantan Timur. "Saya tidak bisa memastikan jenis pesawatnya. Tapi, yang jelas, telah memasuki wilayah RI," ujar Prajurit Satu Agus Sugiyono, anggota Batalyon Marinir III Surabaya yang bertugas di Pulau Sebatik.

Sejumlah prajurit Marinir TNI Angkatan Laut sebetulnya telah siap membidikkan senjata mesin berat berpeluru kaliber 12,7 mm. Namun, karena tidak ada perintah untuk menembak, pasukan Marinir urung memuntahkan pelurunya. "Kalau ada perintah, ya, kami tembak," kata Agus Sugiyono.

Manuver Malaysia tidak hanya sebatas itu. Jauh hari sebelumnya, persisnya 7 Januari, Tentara Diraja Malaysia juga menguber-uber kapal motor nelayan Daya Sakti. Kapal berawak enam orang itu sempat dihujani tembakan dan dilempar granat. Daya Sakti yang berada 4 mil di sebelah barat Takat Unarang itu dianggap memasuki wilayah Malaysia.

"Kapal itu rusak karena sempat ditabrak patroli Malaysia," kata H.M. Yusuf, Ketua Himpunan Nelayan Kabupaten Nunukan. Akibat insiden itu, para nelayan takut mencari ikan di seputar Ambalat. H.M. Yusuf yang asli Makassar itu pun meminta bantuan TNI untuk menjaga para nelayan yang melaut di seputar Ambalat. "Tanpa ada jaminan keamanan, ya, berat, karena tentara Malaysia tidak segan menembak kami," katanya.

Ulah tengil kapal patroli Diraja Malaysia terulang, Senin lalu. Ketika KRI K.S. Tubun yang ditumpangi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berlayar dari Nunukan menuju Sebatik, dua kapal perang Malaysia, KD Pari dan KD Paus, melintas di depan KRI K.S. Tubun. Jaraknya sekitar dua mil laut atau sekitar 3,2 kilometer.

Berbagai provokasi Malaysia itu tidak urung membuat geram masyarakat Indonesia. Selain dihadang TNI, langkah Malaysia hendak mencaplok Ambalat juga disambut kemarahan masyarakat Indonesia. Demo anti-Malaysia bermunculan di sejumlah kota di Tanah Air. Berbagai kelompok masyarakat dan mahasiswa turun ke jalan untuk menyerang Malaysia. Demo itu diwarnai pembakaran bendera Malaysia.

Jargon "Ganyang Malaysia" yang digelorakan Bung Karno pada 1960-an kembali dikumandangkan para demonstran. Anggota Komisi I DPR-RI, Permadi, pun ikut berdemo bersama mahasiswa. Komisi yang mengurusi bidang pertahanan, luar negeri, dan informasi itu menggelar aksi di depan Kedutaan Besar Malaysia, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan. "Usir Malaysia," teriak para demonstran.

Di luar demo anti-Malaysia, ada juga kelompok demonstran yang menuding Pemerintah Indonesia sengaja membelokkan isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) ke kasus sengketa minyak di Ambalat. Sekelompok mahasiswa Unversitas Negeri Jember, Jawa Timur, misalnya, menuduh pemerintahan Presiden Yudhoyono sengaja menutupi isu kenaikan harga BBM dengan sengketa Ambalat. Demo anti-kenaikan harga BBM sama serunya dengan gerakan anti-Malaysia.

Hanya saja, sebagian warga Malaysia sepertinya cuek saja menghadapi gerakan anti-Malaysia itu. Tidak ada serangan balik dari negeri jiran. Yang ada hanya seruan agar warga Malaysia mengurangi pemakaian tenaga kerja Indonesia. Anjuran ini datang dari Persekutuan Majikan-majikan Malaysia (MEF).
Readmore »»  

Selasa, 14 September 2010

MAJAPAHIT



Majapahit adl sebuah kerajaan kuno di Indonesia yg pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaan pada masa kekuasaan Hayam Wuruk yg berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389. Majapahit menguasai kerajaan-kerajaan lain di semenanjung Malaya Borneo Sumatra Bali dan Filipina. Kerajaan Majapahit adl kerajaan Hindu-Buddha terakhir yg menguasai Semenanjung Malaya dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Kekuasaan terbentang di Sumatra Semenanjung Malaya Borneo hingga Indonesia timur meskipun wilayah kekuasaan masih diperdebatkan.

Sejarah Kerajaan Majapahit

Ha terdapat sedikit bukti fisik sisa-sisa Majapahit dan sejarah tak jelas.Sumber utama yg digunakan oleh para sejarawan adl Pararaton - Kitab Raja-raja dalam bahasa Kawi dan Nagarakretagama dalam bahasa Jawa Kuno.Pararaton terutama menceritakan Ken Arok (pendiri Kerajaan Singhasari) namun juga memuat beberapa bagian pendek mengenai terbentuk Majapahit. Sementara itu Nagarakertagama merupakan puisi Jawa Kuno yg ditulis pada masa keemasan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Setelah masa itu hal yg terjadi tidaklah jelas.Selain itu terdapat beberapa prasasti dalam bahasa Jawa Kuno maupun catatan sejarah dari Tiongkok dan negara-negara lain.

Keakuratan semua naskah berbahasa Jawa tersebut dipertentangkan. Tidak dapat disangkal bahwa sumber-sumber itu memuat unsur non-historis dan mitos. Beberapa sarjana seperti C.C. Berg menganggap semua naskah tersebut bukan catatan masa lalu tetapi memiliki arti supernatural dalam hal dapat mengetahui masa depan. Namun demikian banyak pula sarjana yg beranggapan bahwa garis besar sumber-sumber tersebut dapat diterima krn sejalan dgn catatan sejarah dari Tiongkok khusus daftar penguasa dan keadaan kerajaan yg tampak cukup pasti.

Sejarah Pendirian Kerajaan Majapahit

Sesudah Singhasari mengusir Sriwijaya dari Jawa secara keseluruhan pada tahun 1290 Singhasari menjadi kerajaan paling kuat di wilayah tersebut. Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok. Ia mengirim utusan yg bernama Meng Chi ke Singhasari yg menuntut upeti. Kertanagara penguasa kerajaan Singhasari yg terakhir menolak utk membayar upeti dan mempermalukan utusan tersebut dgn merusak wajah dan memotong telinganya. Kublai Khan marah dan lalu memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa tahun 1293. Ketika itu Jayakatwang adipati Kediri sudah membunuh Kertanagara. Atas saran Aria Wiraraja Jayakatwang memberikan pengampunan kepada Raden Wijaya menantu Kertanegara yg datang menyerahkan diri. Raden Wijaya kemudian diberi hutan Tarik. Ia membuka hutan itu dan membangun desa baru. Desa itu dinamai Majapahit yg nama diambil dari buah maja dan rasa “pahit” dari buah tersebut. Ketika pasukan Mongolia tiba Wijaya bersekutu dgn pasukan Mongolia utk bertempur melawan Jayakatwang. Raden Wijaya berbalik menyerang sekutu Mongol sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali pasukan secara kalang-kabut krn mereka berada di teritori asing. Saat itu juga merupakan kesempatan terakhir mereka utk menangkap angin muson agar dapat pulang atau mereka harus terpaksa menunggu enam bulan lagi di pulau yg asing.

Tanggal pasti yg digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adl hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja yaitu pada tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dgn nama resmi Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang terpercaya Kertarajasa termasuk Ranggalawe Sora dan Nambi memberontak melawan meskipun pemberontakan tersebut tak berhasil. Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih Halayudha lah yg melakukan konspirasi utk menjatuhkan semua orang terpercaya raja agar ia dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah kematian pemberontak terakhir (Kuti) Halayudha ditangkap dan dipenjara dan lalu dihukum mati.Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309.

Anak dan penerus Wijaya Jayanegara adl penguasa yg jahat dan amoral. Ia digelari Kala Gemet yg berarti “penjahat lemah”. Pada tahun 1328 Jayanegara dibunuh oleh tabib Tanca. Ibu tiri yaitu Gayatri Rajapatni seharus menggantikan akan tetapi Rajapatni memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadi pendeta wanita. Rajapatni menunjuk anak perempuan Tribhuwana Wijayatunggadewi utk menjadi ratu Majapahit. Selama kekuasaan Tribhuwana kerajaan Majapahit berkembang menjadi lbh besar dan terkenal di daerah tersebut. Tribhuwana menguasai Majapahit sampai kematian ibu pada tahun 1350. Ia diteruskan oleh putra Hayam Wuruk.

Kejayaan Kerajaan Majapahit

Hayam Wuruk juga disebut Rajasanagara memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masa Majapahit mencapai puncak kejayaan dgn bantuan mahapatih Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364) Majapahit menguasai lbh banyak wilayah. Pada tahun 1377 beberapa tahun setelah kematian Gajah Mada Majapahit melancarkan serangan laut ke Palembang menyebabkan runtuh sisa-sisa kerajaan Sriwijaya. Jenderal terkenal Majapahit lain adl Adityawarman yg terkenal krn penaklukan di Minangkabau.

Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra semenanjung Malaya Borneo Sulawesi kepulauan Nusa Tenggara Maluku Papua dan sebagian kepulauan Filipina. Namun demikian batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa daerah-daerah kekuasaan tersebut tampak tidaklah berada di bawah kekuasaan terpusat Majapahit tetapi terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yg mungkin berupa monopoli oleh raja[14]. Majapahit juga memiliki hubungan dgn Campa Kamboja Siam Birma bagian selatan dan Vietnam dan bahkan mengirim duta-duta ke Tiongkok.

Keruntuhan Majapahit

Sesudah mencapai puncak pada abad ke-14 kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah. Tampak terjadi perang saudara (Perang Paregreg) pada tahun 1405-1406 antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Demikian pula telah terjadi pergantian raja yg dipertengkarkan pada tahun 1450-an dan pemberontakan besar yg dilancarkan oleh seorang bangsawan pada tahun 1468.

Dalam tradisi Jawa ada sebuah kronogram atau candrasengkala yg berbunyi sirna ilang kretaning bumi. Sengkala ini konon adl tahun berakhir Majapahit dan harus dibaca sebagai 0041 yaitu tahun 1400 Saka atau 1478 Masehi. Arti sengkala ini adl “sirna hilanglah kemakmuran bumi”. Namun demikian yg sebenar digambarkan oleh candrasengkala tersebut adl gugur Bre Kertabumi raja ke-11 Majapahit oleh Girindrawardhana.

Ketika Majapahit didirikan pedagang Muslim dan para penyebar agama sudah mulai memasuki nusantara. Pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15 pengaruh Majapahit di seluruh nusantara mulai berkurang. Pada saat bersamaan sebuah kerajaan perdagangan baru yg berdasarkan agama Islam yaitu Kesultanan Malaka mulai muncul di bagian barat nusantara.

Catatan sejarah dari Tiongkok Portugis (Tome Pires) dan Italia (Pigafetta) mengindikasikan bahwa telah terjadi perpindahan kekuasaan Majapahit dari tangan penguasa Hindu ke tangan Adipati Unus penguasa dari Kesultanan Demak antara tahun 1518 dan 1521 M.

Sistem Perekonomian Majapahit

Majapahit merupakan negara agraris dan sekaligus negara perdagangan. Majapahit memiliki pejabat sendiri utk mengurusi pedagang dari India dan Tiongkok yg menetap di ibu kota kerajaan maupun berbagai tempat lain di wilayah Majapahit di Jawa.

Menurut catatan Wang Ta-yuan pedagang Tiongkok komoditas ekspor Jawa pada saat itu ialah lada garam kain dan burung kakak tua sedangkan komoditas impor adl mutiara emas perak sutra barang keramik dan barang dari besi. Mata uang dibuat dari campuran perak timah putih timah hitam dan tembaga. Selain itu catatan Odorico da Pordenone biarawan Katolik Roma dari Italia yg mengunjungi Jawa pada tahun 1321 menyebutkan bahwa istana raja Jawa penuh dgn perhiasan emas perak dan permata.

Kebudayaan Majapahit

Ibu kota Majapahit di Trowulan merupakan kota besar dan terkenal dgn perayaan besar keagamaan yg diselenggarakan tiap tahun. Agama Buddha Siwa dan Waisnawa (pemuja Wisnu) dipeluk oleh penduduk Majapahit dan raja dianggap sekaligus titisan Buddha Siwa maupun Wisnu.

Walaupun batu bata telah digunakan dalam candi pada masa sebelum arsitek Majapahitlah yg paling ahli menggunakannya. Candi-candi Majapahit berkualitas baik secara geometris dgn memanfaatkan getah tumbuhan merambat dan gula merah sebagai perekat batu bata. Contoh candi Majapahit yg masih dapat ditemui sekarang adl Candi Tikus dan Candi Bajangratu di Trowulan Mojokerto.

Struktur Pemerintahan Majapahit

Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan susunan birokrasi yg teratur pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan tampak struktur dan birokrasi tersebut tak banyak berubah selama perkembangan sejarahnya[21]. Raja dianggap sebagai penjelmaan dewa di dunia dan ia memegang otoritas politik tertinggi.

Raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam melaksanakan pemerintahan dgn para putra dan kerabat dekat raja memiliki kedudukan tinggi. Perintah raja biasa diturunkan kepada pejabat-pejabat di bawah antara lain yaitu:

Rakryan Mahamantri Katrini biasa dijabat putra-putra raja
Rakryan Mantri ri Pakira-kiran dewan menteri yg melaksanakan pemerintahan
Dharmmadhyaksa para pejabat hukum keagamaan
Dharmma-upapatti para pejabat keagamaan
Dalam Rakryan Mantri ri Pakira-kiran terdapat seorang pejabat yg terpenting yaitu Rakryan Mapatih atau Patih Hamangkubhumi. Pejabat ini dapat dikatakan sebagai perdana menteri yg bersama-sama raja dapat ikut melaksanakan kebijaksanaan pemerintahan. Selain itu terdapat pula semacam dewan pertimbangan kerajaan yg anggota para sanak saudara raja yg disebut Bhattara Saptaprabhu.

Di bawah raja Majapahit terdapat pula sejumlah raja daerah yg disebut Paduka Bhattara. Mereka biasa merupakan saudara atau kerabat dekat raja dan bertugas dalam mengumpulkan penghasilan kerajaan penyerahan upeti dan pertahanan kerajaan di wilayah masing-masing. Dalam Prasasti Wingun Pitu (1447 M) disebutkan bahwa pemerintahan Majapahit dibagi menjadi 14 daerah bawahan yg dipimpin oleh seseorang yg bergelar Bhre. Daerah-daerah bawahan tersebut yaitu:

Kelinggapura
Kembang Jenar
Matahun
Pajang
Singhapura
Tanjungpura
Tumapel
Wengker
Daha
Jagaraga
Kabalan
Kahuripan
Keling
Raja-raja Majapahit

Berikut adl daftar penguasa Majapahit. Perhatikan bahwa terdapat periode kekosongan antara pemerintahan Rajasawardhana (penguasa ke-8) dan Girishawardhana yg mungkin diakibatkan oleh krisis suksesi yg memecahkan keluarga kerajaan Majapahit menjadi dua kelompok.

Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana (1293 - 1309)
Kalagamet bergelar Sri Jayanagara (1309 - 1328)
Sri Gitarja bergelar Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328 - 1350)
Hayam Wuruk bergelar Sri Rajasanagara (1350 - 1389)
Wikramawardhana (1389 - 1429)
Suhita (1429 - 1447)
Kertawijaya bergelar Brawijaya I (1447 - 1451)
Rajasawardhana bergelar Brawijaya II (1451 - 1453)
Purwawisesa atau Girishawardhana bergelar Brawijaya III (1456 - 1466)
Pandanalas atau Suraprabhawa bergelar Brawijaya IV (1466 - 1468)
Kertabumi bergelar Brawijaya V (1468 - 1478)
Girindrawardhana bergelar Brawijaya VI (1478 - 1498)
Hudhara bergelar Brawijaya VII (1498-1518)
Warisan Sejarah Kerajaan Majapahit

Majapahit telah menjadi sumber inspirasi kejayaan masa lalu bagi bangsa-bangsa Nusantara pada abad-abad berikutnya.

Kesultanan-kesultanan Islam Demak Pajang dan Mataram berusaha mendapatkan legitimasi atas kekuasaan mereka melalui hubungan ke Majapahit. Demak menyatakan legitimasi keturunan melalui Kertabhumi; pendiri Raden Patah menurut babad-babad keraton Demak dinyatakan sebagai anak Kertabhumi dan seorang Putri Cina yg dikirim ke luar istana sebelum ia melahirkan. Penaklukan Mataram atas Wirasaba tahun 1615 yg dipimpin langsung oleh Sultan Agung sendiri memiliki arti penting krn merupakan lokasi ibukota Majapahit. Keraton-keraton Jawa Tengah memiliki tradisi dan silsilah yg berusaha membuktikan hubungan para raja dgn keluarga kerajaan Majapahit sering kali dalam bentuk makam leluhur yg di Jawa merupakan bukti penting dan legitimasi dianggap meningkat melalui hubungan tersebut. Bali secara khusus mendapat pengaruh besar dari Majapahit dan masyarakat Bali menganggap diri mereka penerus sejati kebudayaan Majapahit.

Para penggerak nasionalisme Indonesia modern termasuk mereka yg terlibat Gerakan Kebangkitan Nasional di awal abad ke-20 telah merujuk pada Majapahit sebagai contoh gemilang masa lalu Indonesia. Majapahit kadang dijadikan acuan batas politik negara Republik Indonesia saat ini. Dalam propaganda yg dijalankan tahun 1920-an Partai Komunis Indonesia menyampaikan visi tentang masyarakat tanpa kelas sebagai penjelmaan kembali dari Majapahit yg diromantiskan. Sukarno juga mengangkat Majapahit utk kepentingan persatuan bangsa sedangkan Orde Baru menggunakan utk kepentingan perluasan dan konsolidasi kekuasaan negara. Sebagaimana Majapahit negara Indonesia modern meliputi wilayah yg luas dan secara politik berpusat di pulau Jawa.

Majapahit memiliki pengaruh yg nyata dan berkelanjutan dalam bidang arsitektur di Indonesia. Penggambaran bentuk paviliun (pendopo) berbagai bangunan di ibukota Majapahit dalam kitab Negarakretagama telah menjadi inspirasi bagi arsitektur berbagai bangunan keraton di Jawa serta Pura dan kompleks perumahan masyarakat di Bali masa kini.

Pada zaman Majapahit terjadi perkembangan pelestarian dan penyebaran teknik pembuatan keris berikut fungsi sosial dan ritualnya. Teknik pembuatan keris mengalami penghalusan dan pemilihan bahan menjadi semakin selektif. Keris pra-Majapahit dikenal berat namun semenjak masa ini dan seterus bilah keris yg ringan tetapi kuat menjadi petunjuk kualitas sebuah keris. Penggunaan keris sebagai tanda kebesaran kalangan aristokrat juga berkembang pada masa ini dan meluas ke berbagai penjuru Nusantara terutama di bagian barat. Selain keris berkembang pula teknik pembuatan dan penggunaan tombak.

Meskipun tak ada bukti tertulis banyak perguruan pencak silat di Nusantara mengklaim memiliki akar tradisi hingga ke zaman Majapahit. Sebagai suatu rezim ekspansionis tentara Majapahit dapat diduga memiliki kemampuan bertempur yg lbh handal daripada bawahan-bawahannya.

Kebesaran kerajaan ini dan berbagai intrik politik yg terjadi pada masa itu menjadi sumber inspirasi tak henti-henti bagi para seniman masa selanjut utk menuangkan kreasi terutama di Indonesia. Berikut adl daftar beberapa karya seni Kerjaan Majapahit yg berkaitan dgn masa tersebut.

Serat Darmagandhul sebuah kitab yg tak jelas penulis krn menggunakan nama pena Ki Kalamwadi namun diperkirakan dari masa Kasunanan Surakarta. Kitab ini berkisah tentang hal-hal yg berkaitan dgn perubahan keyakinan orang Majapahit dari agama sinkretis “Buda” ke Islam dan sejumlah ibadah yg perlu dilakukan sebagai umat Islam.
Serial “Mahesa Rani” karya Teguh Santosa yg dimuat di Majalah Hai mengambil latar belakang pada masa keruntuhan Singhasari hingga awal-awal karier Mada (Gajah Mada) adik seperguruan Lubdhaka seorang rekan Mahesa Rani.
Komik/Cerita bergambar Imperium Majapahit karya Jan Mintaraga.
Komik Majapahit karya R.A. Kosasih
Strip komik “Panji Koming” karya Dwi Koendoro yg dimuat di surat kabar “Kompas” edisi Minggu menceritakan kisah sehari-hari seorang warga Majapahit bernama Panji Koming.
Sandyakalaning Majapahit (1933) roman sejarah dgn setting masa keruntuhan Majapahit karya Sanusi Pane.
Kemelut Di Majapahit roman sejarah dgn setting masa kejayaan Majapahit karya Asmaraman S. Kho Ping Hoo.
Zaman Gemilang (1938/1950/2000) roman sejarah yg menceritakan akhir masa Singasari masa Majapahit dan berakhir pada intrik seputar terbunuh Jayanegara karya Matu Mona/Hasbullah Parinduri.
Senopati Pamungkas (1986/2003) cerita silat dgn setting runtuh Singhasari dan awal berdiri Majapahit hingga pemerintahan Jayanagara karya Arswendo Atmowiloto.
Dyah Pitaloka - Senja di Langit Majapahit (2005) roman karya Hermawan Aksan tentang Dyah Pitaloka Citraresmi putri dari Kerajaan Sunda yg gugur dalam Peristiwa Bubat.
Gajah Mada (2005) sebuah roman sejarah berseri yg mengisahkan kehidupan Gajah Mada dgn ambisi menguasai Nusantara karya Langit Kresna Hariadi.
Tutur Tinular suatu adaptasi film karya S. Tidjab dari serial sandiwara radio. Kisah ini berlatar belakang Singhasari pada pemerintahan Kertanegara hingga Majapahit pada pemerintahan Jayanagara.
Saur Sepuh suatu adaptasi film karya Niki Kosasih dari serial sandiwara radio yg populer pada awal 1990-an. Film ini sebetul lbh berfokus pada sejarah Pajajaran namun berkait dgn Majapahit pula.
Walisongo sinetron Ramadhan tahun 2003 yg berlatar Majapahit di masa Brawijaya V hingga Kesultanan Demak di zaman Sultan Trenggana.

sumber
Readmore »»